Malam ini begitu jarang
Semua terlelap dan sibuk akan dirinya
Meninggalkanku yang terjaga malam ini
Aku yang sibuk dengan pikiranku
Tak bisakah pikiran ini hilang,
dan membiarkanku terlelap malam ini?
Kuremas kepala ini, pikiran tak hilang
Kupenjamkan mata ini, pikiran semakin terbayang
Kukernyitkan dahi, pikiran seolah nyata
bahkan ketika air mata jatuh tak terasa, pikiran melekat terbayang seolah nyata
Lalu, bagaimana?
Kamu yang biasa menyimak cerita bodohku
Kamu yang biasa menghiburku
Kamu yang biasa mengepul senyumku
Kamu semua yang kini telah terlelap
Keadaan ini, saat ini
Tak ada dan tak percaya kekasih
Tak ada dan tak percaya saudara
Tak ada dan tak percaya sahabat
Sibuk akan dunianya membiarkanku letih berkutat dengan pikiranku
Tapi kini, ku percaya akan Tuhan
Tuhan percaya aku bisa tanpa mereka
Tuhan percaya aku bisa mencipta aku yang baru
Tuhan percaya aku bukan manusia berketergantungan
Tuhan percaya aku
Fajar pagi mengganti malam
Matahari siap menyinari bumi
Dan aku...siap sebagai aku yang baru