Jika analoginya satu tahun bagai satu buku.
Buku 2014-ku, mau tak mau, sudah kuselesaikan.
Tidak ada yang selalu senang.
Hanya ada yang pintar tutupi pedih.
Tidak ada yang selalu sedih,
Hanya ada yang pintar berusaha riang.
Bersyukur saja, dari sana siapa pun belajar.
Belajar bahwa manusia merasa hidup karena berusaha untuk hidup.
Berdoa saja, semoga di masa depan siapa pun tersenyum ketika membaca ulang Buku 2014-nya.
Terima kasih, 2014.
Kau kusambut, 2015. :)
Terima kasih 2014 atas Bali, Balikpapan, Turki, Jogjakarta, dan Korea Selatan.
Kakiku siap 'tuk tapaki tempat-tempat indah lain, 2015. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar