Rabu, 29 Juni 2011

Eight.

Sebenar-benarnya, ini bukan tentang yang terbaik dari kita, tetapi justru yang terburuk dari masing-masing kita. Memberikan yang terburuk dari masing-masing lalu kemudian mendapatkan yang terbaik dari masing-masing yang lain.
Dan ini tentang keutuhan dan total, bukan yang setengah-setengah, bukan yang sisa dari yang lain.
Juga seharus-harusnya, ini tentang pemberian dengan cara sederhana tanpa harapan.

MIR, 8!

Ilmu Tentang Batas

"Batas" tidak selamanya merupakan "pembatas". Ternyata sebuah "batas" juga adalah "penghubung" yang tak tergantikan. Kita sering berpikir bahwa dengan "menembus batas" mungkin kita akan sampai pada "sesuatu di sebrang sana". Bila batas membuat satu dan yang lain berjarak, melampauinya kita pikir akan membuat keduanya "lebih dekat". Tapi ternyata keliru, batas adalah sebuah kesadaran ruang, "jarak antara" yang membuat kita dengan yang di seberang batas, masing-masing memiliki maknanya sendiri-sendiri. Barangkali.
Tanpa "batas" tak ada "yang lain". Jadi, biarlah "batas" tetap menjadi batas.

Source: CurhatSetan

Ketidaksamaan

Benci ketidaksamaan? Bukan, bukan perbedaan yang ku maksud di sini. Perbedaan memiliki makna kata yang lain untukku. Untuk ini, entah...aku lebih ingin menyebutnya ketidaksamaan. Ketidaksamaan jalan pikiran, pendapat, cara hidup, dan yang lain. Namun bukan tentang keyakinan atau ras, aku menyebut itu perbedaan.
Ku ulangi pertanyaanku, ada yang benci ketidaksamaan? Ada? Aku punya usul untukmu.
Pergi cari cermin! Kemudian lihat ke dalamnya, cari!
Kau pasti akan temui apa yang kau cari. Kau dapati partner baru, sahabat baru yang selalu sesuai denganmu. Ia mengatakan apa yang kau katakan. Ia selalu bersepakat, bersepaham, dan bersekata denganmu. Pastinya tidak ada yang kau benci darinya, bukan? Indah?
Lalu...hiduplah di dunia cerminmu itu! Dunia yang tak pernah bisa kau (benar-benar) sentuh. Masihkah indah? Tidak? Sekarang kembali benci?
Bukan, point-ku bukan untuk kau menyadari bahwa kau ternyata benar-benar benci tentang isi dunia atau hidupmu. Atau...kau mengaku kau bukan pembenci ketidaksamaan namun kau sekarang sedang tertawa membaca paragrafku? Iya? Lalu apa namanya kau sekarang? Bukankah paragrafku, jalan pikiranku?
Kalau begitu, sekarang aku justru yang akan menertawaimu karena ternyata masih saja ada manusia yang benci ketidaksamaan.
Kau bukan hidup di dunia cermin! Ketidaksamaan justru yang membuatmu merasa hidup! Hidupi hidupmu dengan mulai berdamai dengan ketidaksamaan!^^
Read it or Leave it.