Minggu, 31 Maret 2013

Galaksimu

"Mengerti, Bulan selalu butuh Matahari, dan sebaliknya. Tapi Bumi adalah tempat sandiwara mereka disaksikan. Siang dan malam terima takdirnya."

"Curiga Bumi tak kenal muak. Bulan dan Matahari saja yang tak kenal muka; menggertak, namun ada harap dalam tak acuhnya"

"Bumi beranjak dari tempat dimana ia biasa terdiam hanya untuk melihat keadaan Matahari dan Bulan, yang ia tahu Bulan selalu butuh Matahari. Seandainya ia Tuhan."

"Poros. Itu yang Jagat Raya tahu tentang apa yang Bulan dan Bumi punya. Maknanya? Dinamis. Pun Jagat Raya tahu Matahari diam; melihat, menyimak. Namun tanpanya, rentet kalimat ini tak akan terentet.
Ya, kalau yang ada di pikiranku dan pikiranmu satu :)"

"Bumi yang memandang wajahnya tatkala Bulan tersenyum, tertawa, tersipu, menangis, mengadu, dan merajuk. Bulan yang selalu jadi inspirasi, misteri, juga...bait penyesalan..."

"Hai, ternyata pikiran kita berbeda. Selamat malam."

"Iya, ternyata berbeda. Teramat menyenangkan tetapi. Dan sekarang kita saling tahu jalan pikiran masing-masing, bukan?
Teruntuk Matahari dalam pikiranmu, di sini teringat semua perjalanan panjang yang membentuk suatu kekuatan sepertimu. Night!"

******************


"Mengapa Bumi taruh harap pada Matahari jika yang didapat hanya kemarau panjang?"

"Kata siapa? Tawa Matahari tetap bisa dinikmati, Tangisnya tetap bisa dirasakan. Dan tidak ada kemarau yang selamanya, kalaupun selamanya, Bumi pasti bersyukur masih diberi sempat lihat tawa Matahari."

"Apa benar Bumi sebenar-benarnya tak ber-ingin henti dengan revolusinya yang tak henti? Siapa yang tahu kehidupan di dalamnya inginkan mati?"

"Jangan pertanyakan yang sudah tahu betul jawabannya. Tahu takdir? Itu takdir Bumi, tak henti kelilingi Matahari."

"Hanya khawatir kalau-kalau lelah."

"Tidak perlu, tidak pernah. Bukan mau Bumi jadikan Matahari pusat revolusi. Dan itupun takdir, Bumi berhenti hanya jika kiamat."

"......"

"Tak suka? Sudahlah, sampai kapanpun Bumi tak akan pernah lemparkan harap. Hanya inginkan Matahari yang terus bersinar, jadi? :)"

*****************


Fajar.
Tanda sapa Matahari kini. Senyum simpul semangati pagi milik Bumi kini.

Senja.
Tanda rindu Matahari kini. Peluk dan oceh hangat, cerita juga dengar lelah Bumi sehari kini.

*****************

Siapa yang sangka? Ah, ya jelas saja, ini galaksimu, kan? Juga Semesta memang luar biasa, kan?

*****************

Kamis, 28 Maret 2013

Your 18th Birthday

Dear Natika Rahmata Kadarusman,

March 28th is your special day. A special day is born just for you, to get you all your desires and shower you with joys too.
I'm wishing you superb health and prosperity all throughout your life. And I wish you have a lovely day filled with plenty of smiles and laughter. Birthday wishes and blessings are coming your way, dear.

I probably don't tell you often enough, but I do and will always treasure our friendship. You're a part of so many of my great memories.
And I want you to know how special you will always be to me, sweetie. Without you, life would just never be the same, indeed, girl.

I ask you to live your life to the fullest. Dream big, beyond the limits, and touch the sky. Say all is well and enjoy every single moment in your life, Tik.
You know, life is a huge stage. And you will give the best performance, I'm sure. You will win every possible opportunity that comes your way.
Don't you worry about the future, but promise me to let nothing change you except for the better, will you? :)

Ohya, I want to tell you that something saddened me when I woke up this morning. It was me who realize that next year we'll be on our own path, live our own life as our own self dream it. (Amin). And there will come something sucks called 'distance'. Ah, Life must be a bit boring when you're not around. Spending two years, dan nyaris tiada hari tanpa kamu, even weekend sekalipun. Ya, life does change.
Huwah, But don't you ever worry, no matter how far and how busy future brings us, you'll always have a special place deep in my heart, I promise. And I wish, today won't be the last time I see you blowing your birthday candle right in front of my own eyes. I do really wish....

And last, I wish this post brings a smile to your face and a twinkle to your eye, because happiness is what I've always wished for you. Wishing you happiness today, tomorrow, and always! Have a brilliant eighteenth birthday to my bestie, Natika Rahmata Kadarusman! I love you, always.
"Ingat, sejauh apapun kau melangkah, tempat kau pulang selamanya di sini."

Senin, 25 Maret 2013

Kamu

"Tak peduli berapa lama untuk sampai, tak masalah selama kita sampai."
Ini tentang yang lima tahun silam dilekatkan ingat.
Yang selalu dilekatkan ingat pada sudut kali pertama lihat.
Yang selalu dilekatkan ingat pada balut tubuh yang kukenakan kali pertama lihat.
Yang selalu dilekatkan ingat pada surai kepala yang kupunya kali pertama lihat.
Yang bahkan selalu dilekatkan ingat pada kemas gizi yang kusesap kali pertama lihat.

Ini juga tentang yang kini berikan segala.
Yang selalu bersedia untuk yang tidak selalu tersedia.
Yang siapkan banyak waktu untuk yang terkadang tidak punya waktu.
Yang senantiasa lontarkan ingat pada yang ingat sedikit pun syukur.
Yang limpahkan paham pada yang terkadang tak bisa dipahami.
Yang bahkan bersabar luar biasa hadapi yang luar biasa tidak bisa bersabar.

Ini tentang kamu.

#5

Bumi...

Yang ada padamu, sungguhlah sehidup-hidupnya rasa.

Hingga memelukmu, sudahlah bagai memeluk satu dunia.

Sedang dikasihimu, benarkah memang ku ditetesi berkah surga?

Minggu, 10 Maret 2013

Sudah Repot

Pencitraan.
Berbondong orang kau tarik 'tuk berimu opini baik, sumbangmu simpati, sediakanmu sorai.
Sudah dapatkah? Bahagia?

Pencitraan.
Berbondong orang kau dorong 'tuk lemparkannya emosi, sumbangnya sindir, sediakannya sorak.
Sudah lihatkah? Bahagia?

Realita.
Kau hanya terlalu peduli hingga habiskan waktu untuk benci, sedang hatimu masih saja gulana.

Realita.
Ia hanya tidak peduli hingga tak habiskan waktunya untuk balas benci, dan hatinya tetap saja bahagia.

Ah, benar, inilah hidup. Baru ingat?


N.B.:
"Terima kasih sudah repot-repot citrakan diri yang terlampau tak acuh ini. Lelah, Manis? Ya, aku tahu dunia buat kau kewalahan akhir-akhir ini. Istirahatlah. Tengguk teh hangatmu. Yang kau perlu tahu, Tuhan itu adil, namun semesta memang jahil." :)