Senin, 20 Mei 2013

#10

Saya satu dari mereka yang percaya bahwa kata adalah senjata yang efektif dalam kehidupan manusia segala era. Kalau kamu?

Kamis, 16 Mei 2013

Happy Birthday, Lifetime Hero!

16 Mei. Lima puluh satu tahun.

Hati yang terisi cinta tak lekang waktu dan doa terhangat untuk pria pertama yang sangat kucinta. Selamat ulang tahun untuk pria terhebat yang pernah kukenal, Papa.

Di hari bahagiamu, entah apa yang harus kupersembahkan, yang kutahu aku sangat ingin mengucap berjuta terima kasih padamu.
Ajarkanku nilai kehidupan beserta semua esensinya. Tunjukkan bagaimana sebenar-benarnya dunia; yang baik, yang buruk, semua terpilah dengan cara ajarmu. Ajarkan agar kaki selalu pijak bumi, sementara tangan selalu gapai matahari. Darimu, aku belajar banyak tentang kehidupan. Semakin aku tahu dan tahu, pun semakin aku tahu bahwa kau selalu lebih tahu. Tanpa patah katamu, entah akan seseok apa kaki kecil ini melangkah.
Terima kasih untuk cintamu yang lampaui kata bahkan imajinasi, yang lampaui bulan bahkan bintang-bintangnya. Cintamu yang selalu beriku kuat dan percaya akan aku. Cinta dan tawa, dua hal yang tak pernah habis kau beri, yang tak pernah gagal buatku menengadah syukur.
Terima kasih untuk baikmu yang tak pernah habis kau sediakan. Kau tak setitik pun biarkanku keliru langkah, jatuhkan air mata, dan rasakan takut. Sempat ku berpikir bahkan luas semesta tak lebih besar dari tempat kau tempatkan perbekalan baikmu itu.
Dan terima kasih karena menjadi tak hanya acuan, tetapi juga inspirasi. Inspirasi untuk segala. Pahlawan nyata. Simbol kearifan. Pembungkus setulus-tulusnya perhatian dalam sekokoh-kokohnya sosok.
Terima kasih atas segala yang kau sediakan, usahakan, dan berikan. Bungkuk apresiasi tak hingga untukmu, Ayah terbaik di dunia! :)

Ah, aku tahu, 'terima kasih' bahkan tak sebesar ujung kuku dibanding makna hadirmu. Sekeras apa pun aku mencoba, sebanyak apa pun yang ku persembahkan, mustahil imbangi kasihmu yang tak pernah kau hitung selama itu untukku.

Ya, pun aku tahu, di mana pun aku, siapa pun aku nanti, dan dengan siapa pun aku nanti, aku terus akan tetap menjadi gadis kecil Papa.
Dan kau pun harus tahu, sampai kapan pun, kau akan tetap menjadi pahlawanku.
Mari sama-sama tahu dan beritahu dunia bahwa ini sampai kapan pun. Ya, sampai kapan pun.

Ah, namun aku curiga kau tak pernah tahu cintaku begitu besar. Ya, karena kita berwatak sama; tak mudah gambarkan hati.
Namun, tak peduli bangga atau tidak kau miliki aku, yang harus kau tahu, aku selamanya bangga miliki kau sebagai ayah. Karena aku tak tahu bagaimana kau definisikan buah hati sempurna, namun, lagi yang harus kau tahu, kaulah ayah dalam definisi sempurna. :)
Hormatku untukmu selalu bertambah seiring bertambahnya tahun. Bagiku, kau bintang terangku yang sejati. :)

Menua satu digit, mengingatkanku pada helai-helai abu yang bertengger di bagian atas tubuhmu. Juga kerut yang tak lagi satu di wajahmu. Ah, tak perlu cemas, Papa, bahkan mereka buatmu tampak lebih tampan. :p

Kau begitu istimewa. Kamu adalah legenda, idola, dan sosok yang selalu kubungkukkan badan tanda hormat untuk yang tertinggi.
Kau adalah alasanku. Alasan aku menjadi aku, alasan aku dengan semuaku, alasan aku untuk masa depanku.

Sorai gembira selamati hari besarmu, Papa. Doaku, agar sehat rengkuh selalu tubuhmu, bahagia dekap selalu jiwamu.
Harap ocehanku ini sumbang satu senyum simpul di harimu ini. Bagiku, kau dan akan selalu kaulah nomor satuku.

Sekali lagi, selamat ulang tahun, Papa. Aku dan segala serpihku menyayangimu, dengan penuh. :)

Selasa, 14 Mei 2013

#9

Karena ini juga perihal hati; tidak ada yang benar-benar salah, pun tidak ada yang benar-benar benar

Senin, 06 Mei 2013

#8

Karena ini perihal hati; bukan siapa yang pertama memenangkan, namun siapa yang paling menenangkan.