Jumat, 18 Oktober 2013

Baiklah

Berubah atau tidak berubah, semata-mata soal perspektif. Iya atau iya?
Entah, sepertinya bumi terlalu cepat berputar hingga buat pening seisinya. Waktu mengejar cepat, pun prioritas menekan keras. Siapa juga yang tak menjadi berlari atas nama tuntutan zaman?
Sayangnya, pening yang dibuat tak begitu saja temukan titik di sana. Ia jumpai banyak kerabat yang akrab disapa perubahan. Namun, akuilah, perubahan justru buat kau merasa bahwa kau benar hidup. Tidak?

Jadi, ya, aku rasa aku benar hidup detik ini, karena perubahan bukan lagi hanya rasa tapi nyata. Segelas es teh manis yang kukenal baik tak lagi lepaskan dahagaku. Sebuah guling bau kesayangan tak lagi nyenyakkan benar tidurku. Atau justru ini aku yang bukan lagi aku?

Semua orang miliki prioritasnya masing-masing. Terimalah, self.

Selamat malam dan cepatlah terlelap, Mata.

Jatinangor, 17 Okt 2013.