Kamis, 20 Februari 2014

#13

Sebagian diriku merasa kalah, sebagian diriku yang lain tidak pernah ingin menjadi lemah.
Benarkah ini sebuah salah, atau hanya khilaf yang keluar celah.
Hati berkata "sudahlah", kini perbaiki saja iman yang sempat lengah.
Tuhan maafkanlah, hambamu ini memang hanya berasal dari tanah.....

Sabtu, 08 Februari 2014

Katanya Cinta


Ketika Gibran lantunkan nyanyian sukmanya, bahkan ia mulai bicara perihal cintanya.
Atau bagi Shakespeare yang sebut cinta adalah kesenangan juga kesedihan, berucap jua ia bahwa cinta lebih dari sekedar hidup dan mati.
Ketika semua materi menyebut cinta itu suka, lalu lupa, sehingga sebut itu luka. Cinta itu dusta.
Lalu bagaimana menurutmu tentang cinta?
Lalu bagaimana kalau kuanggap kamu cinta?
Lalu bagaimana, sayang?

 oleh Bima Azhar, di hari ke-365 

Kamis, 06 Februari 2014

Hari ke-365

Kepadamu, 
Sudah 2014 rupanya. 2013 sungguh berlalu begitu cepatnya. Memasuki angka satu satuan tahun kita bersama. Walau sebenarnya semenjak denganmu aku tak suka menghitung. Ah, ya, aku memang terlalu menikmati setiap harinya, sibuk membuat cerita untuk kita ingat kembali dengan senyum yang rekah suatu saat. 
Hal yg paling indah memang memutar waktu ketika kumulai hari bersamamu. Tak terasa kita sudah lewati dan lakukan banyak hal yang tak terduga olehku, mungkin olehmu juga. Mari kuajak, mumpung jejaknya masih tampak... 
Aku senang menyayangimu dengan mengingat-ingat hal lawas yang pernah kita lalui -sampai hari ini- dan aku bersyukur karenanya, karena entah bagaimana, itu menjadi energi tersendiri untuk seorang aku.
Bulan demi bulan, tentu kita tahu tak ada yang mudah dari setiap perjalanan, apalagi yang berjarak. Pertengkaran, tentang ketidakmampuan menhadapi rasa cemburu atau hal-hal sepele yang berasal dari perbedaan pola pikir kamu yang laki-laki dan aku yang wanita. Tentu saja kadang lelah atau jenuh. Namun ternyata yang selalu kita butuhkan hanyalah tenang kemudian kembali menang mengalahkan rasa-rasa itu.
Dan tibalah kita di sini setelah beberapa bulan berjalan. Terima kasih untuk selalu bersedia ada, terima kasih untuk menjadi lembut yang selalu kurindu, terima kasih untuk menjadi lelaki yang merangkap segalanya, dan terima kasih telah dengan begitu sabar hadapi keras kepalaku yang mungkin batu saja kalah. 
Mengingat hari ke belakang, aku sadar aku bahagia, pun aku banyak mendapat pelajaran dari kebersamaan yang sederhana. Dan aku pun sadar bahwa detik Tuhan memang tidak pernah terlambat pun tidak pernah terlalu cepat. Terima kasih sudah menggenggam tanganku, terima kasih telah mengajarkanku banyak hal, terima kasih telah menyimpul senyumku berulang-ulang kali. :) 
Sungguh tak ada yang ingin kuselesaikan hari ini. Tulisan ini akan kubiarkan bersambung. Tak ada yang akan tamat, karena aku menginginkanmu melebihi hari ini. 
Mari bergenggam dan terus mendayung. Jika lelah, mari istirahat bersama. Jika jenuh, mari kembali ingat hari-hari indah yang sudah dan akan terjadi. 
Hai ke-365. Ribuan syukur atasmu pun ribuan terima kasih untukmu, Bima Azhar Nugroho.
Aku, menyayangimu dengan segala egoku.

With love 

Senin, 03 Februari 2014

Antara

Bandung yang dingin
Jogja yang indah

Di Bandung terjaga sebuah hati agar terkirim utuh juga hangat yang dialamatkan ke Jogja
Pun rindu yang mengalun sendu terbawa riuh angin dari Bandung sampai Jogja
Juga tak lupa doa yang terlantun menyelinap berangkat dari sujud masing-masing untuk masing-masing lainnya

Bandung - Jogja menjadi saksi cerita.
Antara Bandung dan Jogja akan terus kutulis cerita.


Jika ini baik, jaga kami agar terus dan selalu baik-baik, Tuhan.