Minggu, 20 Juli 2014

Lagi-lagi Perubahan

Rabu sendu. Pagi buta sampai kini langit tak henti menangis. Tak perlu bersungut, Tuan Nona. Nikmati sajalah damainya, dengan secangkir teh hangat dan sedikit ocehan yang akan kusajikan untuk kau baca, jika berkenan.

Hidup sedang memberiku sebuah tawaran, dengan sedikit ancaman di dalamnya. Tampaknya, aku sudah melakukan sesuatu yang salah pada dunia (atau hidup), sampai-sampai ia menjadi begini galak padaku.
Layaknya sebuah tengkar sepasang kekasih, hidup tuntut aku untuk berubah. Ya, tenang saja, aku selalu ingat hidup adalah soal seisinya yang terus mengalami perubahan, baik sengaja maupun sedikit sengaja.
Kenapa tertawa? Kau pikir aku melawak? Logikaku hanya tak percaya perubahan bisa terjadi tanpa sadar yang sama sekali.
Sayangnya saja logikaku tak sampai untuk pikirkan mana yang paling harus dari yang harus.
Katanya wanita ahli multitasking. Ah, ada saja pengecualiannya. Aku, contohnya.

Bisa kau tolong jawab pertanyaanku?
Baikkah menjadi hebat?
Hebatkah menjadi baik?
Lebih baik mana menjadi hebat atau baik?
Lebih hebat mana menjadi hebat atau baik?
Tolong jangan jawab sembarangan, karena (kuulangi) aku pengecualian untuk menjadi wanita yang seharusnya ahli multitasking.


Bekasi, Juni 2014.
(Sempat tertunda)

Question - Confession

"Jangan terlalu kuat, dindingmu terbuat dari apa sih sebenarnya?"
Ini lucu, buatku. Karena ini cukup membuatku berpikir (yang cukup memakan waktu).
Tidak, bukan memikirkan diri untuk menjawab pertanyaannya. Namun justru mempertanyakannya, kepada diri.
Yang sebenar-benarnya, terbuat dari apa sih?

Sungguh,
Aku tidak pernah dengan sengaja mendirikannya
Bahkan kupersilakan kau menerobosnya, jika bisa.
Aku tidak pernah dengan sengaja mengokohkannya
Bahkan kupersilakan kau merubuhkannya, jika sanggup.
Terima kasih untuk perhatiannya dan maaf untuk ketidaksengajaannya.