Sabtu, 24 Agustus 2013

Great Giver, Indeed

Katanya, Allah itu adil. Entah, soal ini kini aku ragu, bolehkah? Bagaimana tidak, yang kualami sendiri Allah itu baik, terlalu baik, bahkan kelewat baik yang buatku ragu adilkah ini?

Ah, sungguh, yang kurasa sekarang, Tuhan itu layaknya kekasih. Ia senang merindu, tarik yang dirindu, saat yang dirindu datang mendekat, Ia berikan segala yang dipinta bahkan yang tak dipinta. Tuhan kelewat baik...
Atau mungkin, ini tanda marah Tuhan? Benci ketika kuucap rencana akan tapaki kaki ke bagian bumi lain jika memang bukan jalanku tempuh didik di negeri ini? Ke negara impianku belajar jurusan impian mama. Terdengar sangat baik, bukan? Namun, Tuhan tak suka tampaknya. Tak diizinkan sama sekali aku tapaki kaki di sana sekarang ini. Tuhan malah beri pilihan lebih baik, beri banyak pilihan mau tapaki jalur mana 'tuk sampai ke sana, bahkan pilihan yang tak pernah kupinta sekalipun. Tuhan cegah aku. Tuhan kelewat baik...

Satu yang memang dari dulu kuyakin, dan kini terjadi lagi; "Ketika hamba-Nya berpasrah, tangan Tuhan tak pernah gagal dalam kerja-Nya."
Ya, mana pernah sangka? Sudah sepasrah itu aku, sampai-sampai ku terakhir bicara pada Tuhan, "Tuhan, ya sudah lah, aku terserah pada-Mu, aku hanya ingin menjadi satu alasan dibalik senyum mama. Bawa aku ke tempat yang akan selalu buat mama tersenyum."
Dari keluar menangis dari rahim mama, tak pernah terpikir untuk tempuh didik di semua tawaran yang diberi Tuhan ini. Sungguh, jalan Tuhan siapa yang pernah tahu? Dan sungguh pula, benarlah memang, ridho Allah terletak pada ridho orang tua. Aku rasakan itu, sungguh.

Dari aku yang bahkan tak pernah lirik Bandung pinggiran, lalu aku yang setahun belakang antipati dengan jaket kuning, dan kemudian aku yang tak pernah tertarik dengan Kota Pelajar yang terkenal itu. Dan kini aku, yang bahkan masih merasa malu dan tak cukup pantas. Tuhan, Kau kelewatan...

Dan sekarang di sini aku teriakkan jutaan syukur juga ucapkan ribuan terima kasih untuk 'amin' yang kalian sumbang.
I thank you, reader(s).
I thank You, The Great Giver.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar