Senin, 03 Juni 2013

Sudah Juni

Berganti, dari Mei lalu Juni.

Lalu apa yg ditinggalkan Mei? Seragam sekolah lusuh dan bekal hebat 'tuk masa depan. Potret kenangan 'tuk tersenyum kembali beberapa tahun kemudian.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Sepucuk doa yang tak diamini Si Pendosa.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Tanggal-tanggal sepenggal asa, hasilkan wajah harap-harap cemas, penantian pada kepastian yang telah lewat berbulan.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Sebuah jawab yang nyatanya tertunda dan sejumlah puisi yang hanya dikomat-kamitkan didalam hati.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Bekas gerimis di kaca jendela, dengan goresan harap mengering di sana.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Kehambaran mimpi; tentang asa yg terlalu cepat diberi titik di saat detik masih ingin berlari.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Sederet harapan lewat yang akan hilang dibawa lari oleh pagi belia tertanggal satu Juni.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Langit merah basuhan duka yang dipaksa tetap membara.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Perintah lepas semua tumpuan harap, beristirahat sekelebat 'tuk bersiap dapatkan bait baru.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Satu cangkir teh, satu deret kata, juga air mata yang tercekat.
Lalu apa yang ditinggalkan Mei? Terlalu banyak. Haruskah kusebut satu per satu? Kemari, akan kusampaikan padamu.

Selamat datang, Juni, semoga kau benarlah memang Sang Pelipur.


aqmrn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar